Sabtu, 20 Januari 2018

PERANAN INTELEGENSI DAN KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SESEORANG

1.      Bagaimana peranan intelegensi dan kreativitas terhadap prestasi belajar seseorang
     Dengan mengetahui hubungan antara kreativitas, inteligensi dan ingatan dengan prestasi belajar serta bagaimana  sumbangan relatif masing – masing  terhadap keberhasilan di sekolah, kita dapat menarik kesimpulan mengenai corak dan tujuan sistem pendidikan tersebut, inilah yang disebut diagnostik terbaik (inverted diagnostics) oleh Hofstee (1969). Dalam hal ini hubungan antara tes (kreativitas, inteligensi, dan ingatan) dan kriteria (prestasi sekolah) menginformasikan kualitas sistem pendidikan. Jika misalnya pada suatu sekolah prestasi belajar berkorelasi paling tinggi dengan tes ingatan daripada dengan tes inteligensi atau tes kreativitas, ini tidak berarti bahwa tes ingatan merupakan peramal yang paling baik bagi prestasi sekolah, tetapi bahwa agaknya pada sekolah tersebut ingatan mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada inteligensi dan kreativitas. Oleh karena itu, baik dalam assessment siswa maupun penilaian sistem pendidikan sebaiknya digunakan berbagai tes yang mempunyai arti psikologis yang bermakna dan yang cukup beragam, sehingga memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai sejauh mana sasaran pendidikan tercapai dan mengenai kualitas sistem pendidikan.
2.      Jelaskan mengenai sikap kreatif sebagai ciri non-bakat dari kreativitas
     Guilford (1959) membedakan antara ciri bakat (aptitude trait) dan ciri non – bakat (non – aptitude trait) yang berhubungan dengan kreativitas. Ciri – ciri aptitude dari kreativitas (berpikir kreatif) meliputi kelancaran, kelenturan dan keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berpikir, dan ciri – ciri ini dioperasionalisasikan dalam tes berpikir divergen. Sejauh mana seseorang mampu menghasilkan prestasi kreatif ikut ditentukan oleh ciri – ciri non aptitude (efektif).
     Penelitian berdasarkan analisis faktor menunjukkan korelasi yang statistik bermakna (signifikan) walaupun rendah, antara ciri – ciri non – aptitude atau afektif ini, misalnya kepercayaan diri, keluwetan, apresiasi estetik, kemandirian dan ciri – ciri aptitude dari kreativitas misalnya kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas dalam berpikir.
     Sehubungan dengan itu pengembangan kreativitas seseorang tidak hanya memperhatikan pengembangan kemampuan berpikir kreatif tetapi juga pemupukan sikap dan ciri – ciri kepribadian kreatif. Keberbakatan (giftdness) merupakan perpaduan antara kemampuan umum atau kecerdasan (inteligensi), kreativitas (kemampuan berpikir kreatif dan sikap kreatif), dan pengikat diri terhadap tugas (task – commitment) atau motivasi – internal, yang juga merupakan non aptitude trait.
3.      Jelaskan mengenai konsep kreativitas dan hubungannya dengan aktualisasi diri
     Bisa kita lihat bahwa bakat adalah sebagai pondasi nya sedangkan kreativitas adalah proses nya. Di dalam sebuah proses kita harus memiliki pondasi yang baik untuk mendapatkan hasil yang optimal. Begitupula antara bakat dan kreativitas, jika bakat tidak ada maka kreativitas pun juga tidak akan ada. Lalu, bagaimana kita bisa mengetahui bahwa seseorang itu memiliki bakat di dalam dirinya? Jawabannya adalah dengan meng-aktualisasi kan diri nya.
     Contohnya seperti ini, Ada seseorang yang sangat menyukai olahraga Bolavoli namun setelah sekian lama dia berlatih kemampuannya ternyata hanya seperti itu saja dalam artian tidak dapat berkembang lagi. Disamping itu, ternyata bakatnya itu ada di cabang olahraga Bolabasket setelah dia melakukan tes untuk mengetahui kemampuannya lebih baik di cabang olahraga mana. Jika dia mengambil peluang itu untuk berlatih pada olahraga Bolabasket, maka kemampuannya akan berkembang lebih baik daripada dia terus memaksakan dirinya untuk tetap di cabang olahraga Bolavoli. Dan lagi, jika dia berlatih sesuai dengan kemampuannya ada di cabang olahraga mana maka dia telah meng-aktualisasi kan diri nya dengan baik dengan begitu bakatnya tidak akan terbuang dengan sia-sia.
     Ketika seseorang itu telah berlatih pada cabang olahraga yang sesuai dengan bakatnya, maka kreativitasnya pun akan muncul. Contohnya adalah pada cabang olahraga Bolabasket dia melakukan sebuah teknik Lay-up, dimana seseorang tersebut berlari ke arah ring dengan dua langkah sambil mengayunkan bola ke papan pantul / ring. Nah karena dia memiliki sebuah kreativitas, maka dia akan menciptakan sebuah variasi pada teknik tersebut, yaitu Back lay-up, dimana seseorang itu berlari ke arah ring dengan dua langkah namun dengan posisi badan membelakangi papan pantul / ring lalu mengayunkan bola pada papan pantul tersebut.

     Jadi, kesimpulannya adalah bakat dan kreativitas seseorang itu tidak dapat dipisahkan karena dua poin tersebut saling mempengaruhi dan berhubungan satu sama lain jika seseorang tersebut meng-aktualisasi kan kemampuan yang ada pada dirinya dengan baik.

Sumber :

#SIP MERANCANG APLIKASI PSIKOLOGI

1. VIA Survey (Psikologi Positif) Survey VIA adalah tes kepribadian psikologi yang telah divalidasi untuk mengukur kekuatan karakt...